Dalam setiap penelitian selalu tak terlepas dari yang namanya Komparasi, komparasi biasa dilakukan untuk menentukan suatu parameter yang lebih baik. Dalam sebuah penelitian melakukan komparasi suatu hal yang dianggap penting dan tidak boleh diabaikan.
Kedudukan komparasi di dalam sebuah penelitian memang diperlukan, namun akan menjadi sebaliknya jika komparasi dilakukan dalam sebuah kehidupan, terutama mengkomparasi seseorang dengan orang lainnya. Sejatinya tak ada manusia ingin di komparasi dengan manusia lainnya.
Berbicara mengenai komparasi sesama manusia, mungkin ada baiknya kita merenung sejenak dengan sebuah kalamullah (QS : Al-Baqarah, 285) yang berbunyi seperti berikut ;
ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَٱلْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَـٰئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُواْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."
Jelas dikatakan bahwa Allah saja sang raja pemberi nikmat tidak pernah membeda-bedakan makhluknya, sungguh sangat malu rasanya jika kita sebagai makhluk berbuat hal yang khaliknya sendiri tidak melakukannya.
Komparasi sebenarnya dekat hubungannya dengan menghakimi, jika memang jiwa menghakimi lahir dari diri kita, maka manusia pertama yang perlu dihakimi untuk dikomparasi adalah dirisendiri.
.
Yuk mari memberi kesempatan diri sendiri untuk merasakan hal yang pahit terlebih dahulu, sebelum nantinya akan dilakukan kepada orang lain. (tapi kalau tau itu pahit sih jangan dilakukan kepada orang lain haha)
Repost
Bandung, 28 Mei 2017
Commentaires