"Kayaknya jadi wakil presiden lebih enak, ga banyak kerja tapi tetep menjadi orang nomor dua di negara" -desri waktu kecil
Saya pernah bercita-cita untuk menjadi wakil presiden saat kecil, tepatnya lupa usia berapa tahun LOL. Hal itu mulai terbesit kala saya melihat foto presiden dan wakil presiden yang terpampang di ruangan kelas. Saya perhatikan lekat-lekat kedua orang yang selalu tersenyum gagah di foto itu, dan saya mulai berfikir akan mereka. bathin saya selalu bertanya-tanya, mengenai tugas wakil presiden sebenarnya. Hingga akhirnya saya menyimpulkan sendiri jika wakil presiden itu bekerja hanya saat presiden sakit atau berhalangan saja, dan dalam hemat saya kala itu, presiden pasti jarang sekali sakit atau berhalangan. Olehkarenanya saya fikir menjadi wakil presiden itu lebih menyenangkan. LOL
Seiring bertambahnya usia, saya perlahan memahami tugas seorang wakil presiden itu tidak sesimpel yang pernah saya bayangkan saat kecil. Ternyata tugasnya juga cukup berat layaknya seorang presiden. Bahkan dia harus salalu siap sedia untuk menggantikan pekerjaan presiden kapan dibutuhkan. oh god.... actually itu pekerjaan yang lebih sulit, karena seorang wakil itu diminta untuk selalu siap sedia tanpa ada persiapan jauh-jauh hari. Beda hal dengan presiden yang jika ada suatu agenda, pasti sudah dapat mempersiapkan secara matang.
Jujur saja, bagi orang yang tipe seperti saya, yang cenderung melakukan persiapan dari jauh hari, lebih tidak memilih menjadi wakil. karena saya tidak suka yang dadakan. Tapi tidak termasuk tahu bulat yah. Hehe
Namun takdir berkata lain, setelah saya sadar menjadi wakil tidak sebercanda yang pernah saya pikirkan, Allah menguji saya dengan menjadikan saya wakil ketua di sebuah organisasi keprofesian skala nasional. Kala itu saya kaget bukan main, tak pernah terbesit dalam benak saya untuk menjadi wakil dalam organasisai yang terdiri dari beberapa kampus tersebut. Apalagi nanti saya harus membawahi beberapa universitas. oh no....
Seperti kata ustad khalid basalamah, doa yang pernah kita panjatkan pasti akan terkabul, jikapun bukan sekarang, mungkin suatu saat nanti, bahkan jika bukan di dunia bisa jadi nanti di akhirat. Mengingat kalimat ini, Memaksa saya untuk breakdown apa apa yang pernah saya minta, mungkin ini cara Allah menjawab apa yang pernah saya minta dahulu, meski itu doa seorang anak kecil. Oke saya terima.
Di lain hal, saya sangat berterimakasih kepada Allah atas kesempatan yang pernah diberikan tersebut. Karena dengan menjadi wakil ketua saya diberikan kesempatan untuk belajar menyikapi berbagai kondisi dadakan yang sering terjadi, itu artinya menjadi wakil ketua menarik saya dari zona nyaman nya saya. Selain itu yang tak kalah saya syukuri ialah dengan menjadi wakil ketua PM3I saya diberikan kesempatan untuk dapat menyampaikan kata sambutan di depan dosen faforit saya sedari tingkat pertama kuliah. ah senang sekali....
Bandung, 13 Mei 2019
saya setelah memberi kata sambutan, bersama teman ITS yang lolos metaloscope
留言